Penutur Bahasa Jawa Cenderung Semakin Menurun

BANJARNEGARA – Penutur Bahasa Jawa cenderung semakin menurun. Sehingga perlu dilakukan upaya untuk melestarikan bahasa daerah tersebut.

“Tidak berlebihan kalau kita berharap kepada pemerintah melalui Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan terobosan dalam pelestarian bahasa daerah,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Banjarnegara Agung Yusianto membacakan sambutan Pj Bupati Banjarnegara dalam Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Guru Bahasa Jawa SD dan SMP se-Provinsi Jawa Tengah.

Kegiatan ini dilaksanakan dari 4—8 Juli 2022 di Hotel Surya Yudha Banjarnegara. Dikatakan untuk melestarikan Bahasa Jawa diperlukan sinergi dengan para pegiat bahasa, melalui pelajaran bahasa daerah di setiap unit kerja dan lingkungannya.

“Kami telah bersepakat untuk merevitalisasi bahasa daerah, baik melalui pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan nonformal dalam keluarga,” ungkapnya

Pemerintah daerah dalam Rapat Koordinasi Revitalisasi Bahasa Daerah di Semarang beberapa waktu lalu telah bersepakat dan berkomitmen mendukung program Revitalisasi Bahasa Daerah di Jawa Tengah.

Agung menjelaskan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Banjarnegara pada tahun ini telah mengalokasikan anggaran untuk kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang merupakan kegiatan berjenjang dari Balai Bahasa. Dia berharap FTBI ini semakin mendapat perhatian sehingga akan berdampak pada pelestarian bahasa dan budaya daerah, khususnya bahasa dan budaya Jawa.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BPP Jateng) Ganjar Harimansyah, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian tahapan program Merdeka Belajar Episode ke-17 yaitu Revitalisasi Bahasa Daerah.

Dikatakan, saat ini Bahasa Jawa cenderung masih digunakan sebagai bahasa yang dominan di dalam masyarakat Jawa. Oleh karena itu, model pendekatannya dilakukan secara terstruktur melalui pembelajaran di sekolah.

Ganjar mengatakan dalam pelatihan ini, guru nantinya akan membuat skenario pembelajaran berdasarkan model-model pembelajaran yang telah disusun BBP Jateng. Setelah selesai pelatihan, para peserta diminta untuk menyampaikan hasil pelatihan kepada rekan guru se-MGMP atau di gugus masing-masing.

Pelatihan ini diikuti oleh guru sekolah dasar (SD) dan guru sekolah menengah pertama (SMP) Bahasa Jawa yang merupakan perwakilan dari setiap kabupaten/kota di Jawa Tengah. (drn)

Beri komentar :
Share Yuk !