Taufiq R Abdullah Sosialisasikan Empat Pilar MPR RI

BANJARNEGARA – Persatuan Guru Yayasan Pendidikan Muslimat NU Kabupaten Banjarnegara pada 1 Juli lalu mengikuti Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih popular disebut dengan Empat Pilar MPR RI. Taufiq R Abdullah selaku anggota MPR RI menyampaikan materi dalam kegiatan tersebut yang digelar secara online.

Di hadapan peserta sosialisasi, Taufiq R Abdullah mengatakan bahwa sosialisasi merupakan tugas MPR yang mesti dilakukan sesuai dengan amanat UU MD3. Taufiq juga menyampaikan terkait istilah Empat Pilar yang masih dipakai oleh MPR RI dalam melakukan Sosialisasi. “Istilah Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara pada tahun 2015 sudah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi Karena pilar berbangsa dan bernegara bukan hanya empat. Pancasila tidak dapat disejajarkan dengan UUD 1945,” paparnya.

MPR masih memakai istilah ini, karena menurut MPR, empat hal ini dianggap sebagai pilar yang vital dan mendasar untuk disosialisakan kepada masyarakat. Sehingga pemakaian istilah empat pilar ini tidak perlu diperdebatkan.

Dikatakan, Indonesia adalah sebuah bangsa dan negara yang unik. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar, terdiri dari banyak suku, agama, budaya, bahasa dan ras. Dengan geografis yang sangat luas membentang dari Sabang sampai Merauke. “Indonesia sebagai sebuah bangsa, memerlukan adanya perekat agar tercipta persatuan dan kesatuan,” paparnya.

Dalam berbangsa dan bernegara ada pedoman yang sudah disepakati oleh para pendiri bangsa ini. Jika pedoman ini tidak dijalankan dengan baik, negara ini bisa bubar. Untuk itu, warna negara wajib menjalankan dan memperkuat pedoman bernegara agar bangsa ini tetap kokoh dan kuat sepanjang masa.

Sejak reformasi, ada kecenderungan sikap pengabaian masyarakat terhadap Pancasila. Bukan hanya menjiwai dalam kehidupan sehari-hari bahkan menghafal Pancasila pun banyak yang tidak hafal. Ini menjadi sebuah problem tersendiri ditengah tantangan globalisasi yang bergulir begitu cepatnya. Sehingga sosialisasi harus terus di galakkan.

Taufiq mendorong para guru untuk sejak dini mendidik prinsip-prinsip dasar dalam berbangsa dan bernegara untuk para peserta didik. Terlebih para guru-guru Nahdlatul Ulama. Prinsip dasar berbangsa dan bernegara yang kita anut ini sejalan dan senafas dengan prinsip dasar beragama yang dianut oleh Nahdlatul Ulama. Sehingga memperjuangkan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sudah sejalan dengan mengukuhkan nilai-nilai dan semangat ke-Islaman.(drn)

Beri komentar :
Share Yuk !