Teknik Kimia UMP Dorong Pemberdayaan KWT Desa Bawang Banjarnegara

Manfaatkan Limbah Cair Mocaf Menjadi Produk Bernilai Ekonomi

BANJARNEGARA – PT. Rumah mocaf Banjarnegara merupakan salah satu perusahaan yang merangkul para petani singkong untuk mengolah dan memproduksi singkong menjadi tepung MOCAF.

Perusahaaan yang dimotori oleh Riza Azyumarridha Azra, salah seorang pemuda kelahiran asli Banjarnegara, kini telah mampu menembus pasar hingga berbagai negara di Asia, Eropa dan Amerika melalui produk MOCAFINE dan produk turunan lainnya.

Pada tahun 2022 produksi MOCAF oleh PT. Rumah MOCAF Indonesia tidak hanya lagi berfokus pada peningkatan kapasitas produksi, tetapi juga bagaimana menciptakan sebuah lingkungan industri yang sehat melalui pendayagunaan seluruh potensi, baik dari bahan baku lokal, sumber daya masyarakat desa, hingga pemanfaatan limbah produksi.

Untuk mewujudkan cita cita membangun konsep zero waste industry maka dibangunlah kolaborasi dalam bidang riset dan pengabdian masyarakat bersama Program Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Program baru yang sedang dilaksanakan oleh dosen, mahasiswa dan PT. Rumah Mocaf Indonesia saat ini adalah Pengabdian Masyarakat dengan skema Kemitraan Masyarakat.

Program ini dijalankan dengan dukungan pendanaan dari KEMBIDKBUD RISTEKDIKTI.

Program hibah nasional yang diterima oleh Program Teknik Kimia UMP ini mengangkat tema pengolahan limbah produksi MOCAF dengan salah satu produk luaran unggulannya adalah nata de MOCAF.

Peserta mengikuti pelatihan membuat Nata de Movaf

Nata de MOCAF merupakan produk selulosa mikrobial yang dihasilkan dari fermentasi cairan sisa fermentasi MOCAF yang kaya nutrien.

Endar Puspawiningtyas S.T., M.T sebagai salah satu tim pengembang produk nata di UMP menuturkan, limbah MOCAF mengandung gula lebih dari 7%, sehingga sangat potensial dijadikan sebagai bahan baku pembuatan nata.

Selama ini limbah cair MOCAF dianggap menjadi sumber masalah lingkungan karena menimbulkan aroma yang kurang sedap akibat proses pembusukan oleh mikroba.

“Melalui pemanfaatan limbah tersebut sebagai bahan baku nata, maka diharapkan volume limbah dapat diturunkan sekaligus menjadi peluang usaha bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Bawang Ceria yang selama ini menjadi binaan PT. Rumah Mocaf Indonesia”, tutur Alwani Hamad, Ph.D selaku ketua tim Pengabdian Masyarakat.

 Program pemberdayaan masyarakat dengan tema pemanfaatan limbah produksi MOCAF yang sedang dijalankan di Desa Bawang Banjarnegara dirancang untuk dilaksanakan selama 5 bulan, terhitung mulai Agustus hingga Desember 2022. 

Adapun sasaran kegiatan ini adalah anggota Kelompok Wanita Tani Bawang Ceria yang selama ini menjadi binaan PT. Rumah Mocaf Indonesia.

Dalam program Pengabdian Masyarakat ini dilakukan pelatihan dan pendampingan langsung dalam produksi nata. Para peserta pelatihan terlihat sangat antusias dan aktif dalam mengikuti kegiatan ini.

“Kami sangat berbahagia dan berterimakasih sekali kepada Tim Teknik Kimia UMP, sehingga kami dapat mengolah sesuatu yang selama ini kami buang ternyata dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang masih bermanfaat”, ujar Sita, ketua KWT Desa bawang.

PT Rumah Mocaf Indonesia yang diwakili oleh Tsani juga sangat mendukung dan membantu pelaksanaan kegiatan ini.

Respon positif dari para peserta pelatihan ditunjukkan dengan ekspresi semangat dan aktifnya dialog dan diskusi di tengah pelatihan serta harapan kembalinya Tim Teknik Kimia UMP untuk memberikan ilmu-ilmu yang lain kepada mereka.

Kegiatan pengabdian ini rencananya akan dilanjutkan dengan pendampingan secara intensif produksi pembuatan produk berbasis limbah pembuatan tepung mocaf pada skala yang lebih besar, sehingga kebermanfaatan secara ekonomis nantinya akan lebih dirasakan oleh peserta pelatihan. (EP/DN)

Beri komentar :
Share Yuk !