Warga Dilatih Ketrampilan Usaha, Berharap Turunkan Kemiskinan Ekstrem

BANJARNEGARA – Kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara saat ini sebanyak 16,23 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata di Jawa Tengah 11 persen. Dari angka tersebut dalamnya terdapat angka kemiskinan ekstrem 7,8 persen.

Untuk saat ini Banjarnegara menduduki peringkat 31 kemiskinan di Jawa Tengah. Untuk membantu pemerintah mengurangi angka kemiskinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Banjarnegara membekali masyarakat dengan ketrampilan ekonomi produktif/usaha.

Pada kesempatan ini, Baznas menyelenggarakan pelatihan rias pengantin, servis hand phone, dan perikanan yakni membuat maggot dan budi daya ikan metode bioflok.
Ketua panitia pelatihan Eko Juniadi menjelaskan pelatihan ini diikuti 30 orang untuk tiga jenis ketrampilan. Baznas bekerja sama dengan Disnaker PMPTSP dan para profesional sebagai pelatih.

Ketua Baznas Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo menegaskan bahwa tujuan pelatihan ini salah satunya untuk membantu memerangi kemiskinan ekstrem di Kabupaten Banjarnegara. Dengan pelatihan usaha ekonomi produktif dia berharap akan tercipta wira usaha baru yang memiliki ketrampilan memadai sehingga mengurangi pengangguran, sekaligus meningkatkan pendapatan keluarga.

“Kemiskinan ekstrem yang disandang Banjarnegara harus diperangi bersama-sama. Baznas merasa terpanggil dengan menggulirkan program-program yang nyata untuk masyarakat,” ungkapnya. Pihaknya optimis pelatihan ketrampilan ini mampu dipraktikkan dengan mudah, asal disiplin dan sungguh-sungguh.

Mewakili Pj Bupati, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Tursiman S. Sos mengapresiasi langkah Baznas Banjarnegara dalam memilih program yang tepat untuk memerangi kemiskinan di Banjarnegara. Tursiman memberi penekanan agar peserta disiplin dan sungguh-sungguh mengikuti pelatihan hingga selesai.

“Saya harapkan Saudara bisa sungguh-sungguh berlatih di sini. Kita sangat melimpah sumber daya perikanan, misal bahan baku maggot sangat cukup. Tinggal kemauan. Jika ada kemauan pasti ada jalan,” ujarnya.
Tursiman menekankan agar para peserta mengikuti pelatihan sampai selesai, sampai mahir dan nanti dipraktikkan dengan sungguh-sungguh. “Ayo bersama perangi kemiskinan ekstrem,” pesan Tursiman.

Peserta pelatihan ekonomi produktif akan digembleng selama lima hari dimulai tanggal 19 Juli 2022 untuk pelatihan servis HP dan bioflok, dan enam hari untuk rias pengantin. Selama pelatihan, peserta dibimbing instruktur yang ahli di bidangnya. Setelah lulus, mereka akan mendapatkan sertifikat dan bantuan peralatan. Dalam tahun ini Baznas menyelenggarakan tiga kali pelatihan, yakni pada bulan Maret, Juli, dan Oktober.
(drn)

Beri komentar :
Share Yuk !