PURWOKERTO – Ratusan orang menggelar aksi damai di Alun-alun Purwokerto, Kamis (3/10). Aksi yang menyerukan keutuhan NKRI dan menolak bentuk kerusuhan ini dilakukan oleh Koalisi Masyarakat Banyumas NKRI. Koalisi ini berasal dari Keluarga Besar NU seperti Banser, IPNU, Fatayat dan Anshor.
Dalam aksi tersebut mereka membawa beragam poster beraneka tulisan. Antara lain Basmi Kadrun (Kadal Gurun), Kadrun Gemagus Jejeli Wedus, Kadrun Mudik, Kadrun Mencari Tumbal, Cukup Perasaanku yang Ambyar Indonesiaku Jangan.
Aksi dimulai dengan orasi, teatrikal, serta ditutup dengan longmarch keliling kota. Andri Widyanto Korlap menyoroti aksi-aksi mahasiswa di Jakarta dan tempat lainnya di Indonesia yang berujung rusuh.
Menurutnya adanya penumpang gelap yang ingin mengganggu jalannya pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-KH Ma’ruf adalah ancaman nyata bagi keutuhan NKRI. Seruan khilafah yang akhir-akhir ini muncul ke permukaan juga merupakan ancaman nyata keutuhan NKRI. Menurutnya pasangan Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf) terpilih dan ditetapkan berdasarkan konstitusi sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.
“Kami warga Banyumas bersedia lahir batin jika dibutuhkan untuk membantu pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden. Kami bersedia menghadang kelompok manapun yang akan menghalangi pelantikan presiden,” ujarnya.
Selanjutnya pihaknya mendukung penuh TNI dan Polri agar menindak tegas siapapun yang berupaya menghalangi pelantikan presiden. Menurutnya TNI dan Polri mesti menjamin keamanan saat pelantikan nanti.
“Kepada kelompok yang terus membuat rusuh dan menyerukan khilafah jangan coba-coba mengganggu pelantikan. Kami telah bertekad dan bersumpah menjaga Bumi Pertiwi sampai titik darah penghabisan,” ucapnya.
Sementara itu, Muhtamir Korlap dan Pembina Aksi menjelaskan istilah Kadrun merupakan akronim dari Kadal Gurun yang merepresentasikan kelompok orang-orang yang mengeluarkan aliran khilafah.
“Orang-orang itu menganggap hormat terhadap bendera dianggap bid’ah.Kita harus lawan demi menegakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tandasnya.(aam).