Antisipasi Omicron, Pemkab Banyumas Percepat Vaksinasi dan Tingkatkan Pencarian Penderita Covid-19

PURWOKERTO – Pemkab Banyumas mempercepat pelaksanaan vaksinasi. Selain itu juga meningkatkan surveillance atau pencarian para penderita covid 19 yang berkemungkinan membawa virus omicron.Langkah ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Banyumas.

Kepala Dinas Kesehatan Banyumas, Sadiyanto mengatakan ada sejumlah langkah yang ditempuh untuk mencegah penyebaran Covid-19, terutama varian Omicron. Antara lain menggalakkan kembali protokol kesehatan 3 M. Masyarakat yang memasuki fasilitas publik ataupun keluar rumah dihimbau untuk memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. “Kita menggalakkan kembali protokol kesehatan ke semua lapisan masyarakat. Ini merupakan salah satu cara sederhana untuk bisa menolak omicron. Itu termasuk perlindungan dari diri sendiri,” ujarnya

Langkah berikutnya adalah mempercepat vaksinasi. Terutama untuk lansia dan komorbid. “Kita mulai grebeg vaksinasi. Ada 50.000 untuk vaksin lansia. Vaksin primer untuk anak-anak dan dewasa juga tetap dilakukan. Termasuk pelayanan vaksin booster sudah dilakukan,” ujarnya

Ia mengatakan proses surveillance atau pencarian terhadap para penderita yang dimungkinkan membawa virus omicron juga akan dilakukan. Akan ada pengawasan ketat terhadap pelaku perjalanan dari luar negeri atau kota besar yang sedang terjadi lonjakan virus covid-19.

Upaya lainnya Pemkab Banyumas juga sudah menyiapkan tempat isolasi dan rumah sakit rujukan covid. Dan terus meningkatkan testing atau Upaya screening. Upaya yang dilakukan secara aktif atau pasif. Dan membolehkan masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster.

“Tempat karantina selalu siaga di Gedung Diklat Baturraden, rumah sakit yang ada di Banyumas semuanya juga bisa melayani pasien positif. Semoga tidak ada lonjakan tinggi namun semua sudah kita siapkan,” ujarnya.

Sekadar diketahui berdasarkan data Dinkes Banyumas per Sabtu (29/1), jumlah kasus aktif Covid-19 di Banyumas sebanyak 111 orang. Dari jumlah tersebut, 53 persennya atau 59 orang memilih isolasi mandiri dan hanya lima orang dirawat di rumah sakit serta 47 pasien diisolasi terpusat.

Ia mengatakan Dinkes Banyumas sendiri sudah juga sudah mengirim sample dari pasien covid agar diteliti ke BBTKLPP Yogyakarta untuk SGTF. “Sampai Sabtu (29/1), Banyumas sudah mengirimkan 12 sample. 10 Dinkes dan dua rumah sakit,” kata

Ia mengatakan meskipun sample dari hasil SGTF semua pos probable, belum bisa dikatakan kedelapan sample positif Covid-19 varian Omicron. Pos probable artinya baru kemungkinan besar dan masih harus dilanjut periksa WGS. (nurudin/nuragustin/yda)

Beri komentar :
Share Yuk !