PURWOKERTO – Rasa malas menjadi salah satu faktor yang menurunkan produktivitas manusia. Apa lagi ditambah dengan tidak adanya semangat hidup, banyak manusia menjadi acuh tak acuh dengan kehidupannya. Belajar dari pengalaman tersebut, mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah UIN SAIZU membentuk sebuah komunitas yang dinamakan Komunitas Motivator.
Komunitas motivator merupakan wadah bagi mahasiswa Fakultas Dakwah untuk menyalurkan minat dan bakatnya sebagai inspirator. Fakultas Dakwah yang berkaitan dengan ilmu sosial tentunya mempunyai bibit-bibit yang berpotensi untuk menginspirasi orang lain.
Berdiri sejak 2019, komunitas ini bertujuan untuk membentuk para inspirator di tingkat mahasiswa. Karena untuk mencapai lingkup yang lebih besar, maka dibutuhkan proses dan pembelajaran khusus yang dimulai dari lingkup kecil, seperti lingkungan kampus.
Ketua Umum Komunitas Motivator, Annisa Fatha mengatakan melalui komunitas ini dia ingin membentuk generasi-generasi yang bermanfaat bagi sesama. “Karena kalau kita sudah bermanfaat, di situlah banyak inspirasi yang tertanam,” jelasnya.
Komunitas yang memiliki salam “Salam Inspirasi” memiliki kegiatan rutinan yang disebut “Juguran Motivasi”. Di mana setiap bulan, pengurusnya digilir untuk menjadi seorang inspirator yang tampil di depan publik. Materi inspirasi yang disajikan biasanya berupa motivasi atau penyemangat dalam kehidupan. Audiensnya terdiri dari anggota komunitas motivator itu sendiri serta terbuka juga untuk umum. Bahkan menurut Fatha, mahasiswa kampus lain juga turut meramaikan sebagai audiens.
Memiliki jargon “Siap Berbagi Sinergi untuk Berbagi Inspirasi”, komunitas motivator kini semakin diminati oleh mahasiswa yang bukan hanya dari Fakultas Dakwah. Terbukti dari anggotanya yang juga banyak berasal dari fakultas-fakultas lain. Dengan dibimbing oleh Eka Widiasari selaku dosen Fakultas Dakwah, komunitas motivator siap membentuk generasi-generasi yang dapat menginspirasi.
Fatha berharap komunitas motivator ini bisa menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat untuk suatu perubahan bagi mahasiswa fakultas dakwah. “Ketika kita semakin bermanfaat, maka di situ pula kita bisa semakin menjadi dan mewujudkan sosok inspirator itu sendiri,” ujar Fatha. (Zulfa Sabila)
