Dimasak 7 Jam, Pepes Bandeng Presto Jus Kev Benar-benar Creamy dan Empuk

PURWOKERTO – Menikmati sajian ikan bandeng goreng mungkin sudah biasa, tapi menikmati bandeng pepes bandeng Jus Kev produksi Ibu Nerleli dari Pangebatan Karanglewas ini sungguh berbeda.

” Saya pilih ikan bandeng kualitas terbaik, ukurannya juga lebih besar, sejak produk 2020 lalu Alhamdulillah banyak pelanggan yang suka, “ungkapnya.

Ia juga menggunakan komposisi bumbu yang cukup banyak. Bisa dibilang tidak pelit dengan bumbu, sehingga membuat pepes bandeng presto benar benar nikmat.

Apalagi bagi penyuka rasa pedas. Kombinasi cabai merah dan cabai bumbu lainnya benar benar meresap.

Menurutnya, meski terlihat sepele namun proses produksi cukup panjang.

Pertama ia harus memilih bandeng yang paling bagus dengan ukuran besar. Kemudian dopresto hingga tulang benar benar lunak.

Setelah didinginkan lalu dioles dengan bumbu yang sudah dihaluskan. Bumbu tersebut juga harus dimasak terlebih dahulu.

Setelah dioles bumbu dengan tambahan daun singkong serta rempah, bandeng lalu di pepes selama dua jam.

Nurleli mengaku sejak beberapa tahun terakhir, ia memproduksi pepes bandeng presto.

Pelanggan di Purwokerto juga sudah cukup banyak, bahkan ia memiliki beberapa reseller dan rekan konsinyasi yang rutin menjual produknya.

Beberapa rumah makan di Purwokerto dan Baturraden juga sudah berlangganan. Selain itu supermarket di Purwokerto juga tersedia.

” Untuk pelanggan luar kota, saya kirim dalam kemasan frozen, ” ungkapnya.

Nurleli mengaku, belajar membuat pepes bandeng presto dari salah satu pemilik rumah makan yang cukup terkenal.

Awalnya ia mencoba menu tersebut, karena rasanya enak, iapun belajar khusus pada pemilik rumah makan tersebut.

Sejak produk tersebut dipasarkan ke khalayak, sampai saat ini, menurutnya tidak ada yang komplain tentang rasa.

Bagi konsumen yang tidak suka pedas, atau untuk anak-anak maka bisa pesan terlebih dahulu.

Menyajikan produk berkualitas sudah menjadi komitmen bagi Nurleli. Jika harga cabai atau bumbu lainya sedang naik, ia tetap menggunakan porsi bumbu yang sesuai dan tidak dikurangi.

” Itu sudah jadi resiko, yang pasti bumbu tidak saya kurangi, jadi rasanya tetap enak, ” terangnya.

Nurleli kini juga semakin memperluas penasaran produknya. Salah satunya dengan mengikuti event pameran, kegiatan bersama komunitas, bahkan tergabung dalam paguyuban dan kelompok UMKM.

Beri komentar :
Share Yuk !