Hadapi New Normal UMKM Harus Bisa Beradaptasi

BANYUMAS – Pandemi Covid 19 yang melanda berbagai negara, telah berdampak pada semua sektor, termasuk sektor ekonomi. Guna menyelamatkan dan menumbuhkan kembali aktivitas ekonomi, pemerintah mulai mengkampanyekan New Normal atau tatanan normal baru. Lalu apa saja yang harus dilakukan pelaku usaha khususnya UMKM dalam mengahadapi new normal tersebut?

Sebagai upaya mendorong sekaligus meningkatkan kapasitas usaha nasabah Mekaar, PT Permodalan Nasional Madani ( Persero ), menggelar Temu Usaha Nasabah Mekaar ( TUNM) secara online. Kegiatan yang dilaksanakan Jumat ( 5/6) kemarin diikuti oleh Nasabah PNM Mekaar Cabang Kroya dan Mekaar Cabang Wangon.

Kepala Divisi Peningkatan Kapasitas Usaha (PKU) PT PNM ( Persero) Pusat Jakarta Rizky Wisnoentoro mengungkapkan, PNM tidak hanya memberikan modal biaya financial semata, tetapi juga harus memberikan modal intelektual dan modal sosial. Pelatihan yang dilakukan secara online kali ini, merupakan bentuk nyata komitmen PNM untuk hadir mendampingi dan memberdayakan seluruh masyarakat, serta para pengusaha mikro.

” Saat ini memang kita sedang menghadapi wabah, yang situasainya tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak ada asa dan harapan. Melalui program peningkatan kapasitas usaha ini diharapkan, pelaku usaha bisa terus tumbuh. Dibalik kesulitas selalu ada kemudahan,” terangnya.

PNM Mekaar Gelar PKU Online

Sementara itu Region Manager Cilacap Petik Irawati mengungkapkan, kegiatan temu usaha biasanya dilakukan secara langsung, namun kali ini Temu Usaha Nasabah Mekaar dilakukan secara onlie. Meski demikian esensi kegiatan tidak berubah dan tetap bisa memberikan manfaat bagi para nasabah.

” Kami akan terus melakukan pendampingan bagi pelaku usaha di masing-masing wilayah. Kami juga berharap pelaku usaha tetap berjuang meski masih menghadapi pandemi covid 19,” terangnya.

Diungkapkan, temu usaha tersebut dilakukan secara berkala di masing-masing wilayah. Nasabah merasa sangat terbantu, karena bisa saling belajar dan meberi masukan. Selain itu mereka juga bisa belajar tentang marketing online, brand, promosi maupun jaringan pemasaran.

Sementara itu narasumber dalan kegiatan TUNM online tersebut yakni Pradna Paramita yang merupakan Founder Komunitas Blogger Banyumas, Pegiat Desa Melek IT ( DeDemIT), dan aktif memasarkan produk banyumas di web produkbanyumas.co.id.

Perlu Adaptasi

Menurutnya strategi apa yang harus UMKM gunakan untuk menghadapi “New Normal” ? Seperti yang sudah jadi kuncinya sejak dahulu, yaitu Adaptasi. ” Sejak dulu, bisnis yang bisa bertahan adalah yang bisa beradaptasi dengan kondisi dan kebutuhan pasar, meski inti produknya tetap sama dari dulu. Adaptasi bisa berupa kemasan, menu, pemasaran hingga bentuk layanan yang mengikuti jaman,” terangnya.

Agar bisa beradaptasi menghadapi situasi tersebut, sedikitnya ada tujuh poin yang harus dilakukan para pelaku usaha. Poin tersebut yakni, pertama Analisa Prilaku Konsumen,Integrasi, Memanfaatkan Marketplace (Pasar Online), Tawarkan Bantuan atau Insentif, Kolaborasi, Mengetahui dan Menetapkan Segmen Pasar, dan terakhir Membangun Brand.

Kemarin proses dialog dalam temu usaha online tersebut berlangsung dinamis. Sejumlah pelaku usaha juga melontarkan berbagai pertanyaan. Salah satunya yakni bagaimana cara memulai usaha kembali setelah pandemi. pelaku usaha tersebut berjualanan jajanan dipasar berhubung pasar sepi usaha tersebut juga terdampak.

Menanggapi hal tersebut Pradna mengungkapkan, memulai bisnis, harus mengesampingkan dulu apapun kondisinya, bisa dimulai dari hal yang simpel, seperti minat kita sendiri yang kemudian kita bisniskan.

” Sedangkan saya sendiri, setiap suka sesuatu, setidaknya, yang saya suka itu juga menghasilkan. Sekarang saya sedang suka kopi, jadi mau memulai bisnis kopi, bahkan kopinya belum siap, tapi orang yang pengen order sudah pada ga sabar,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut Pradna memberikan penjelasan dari setiap poin yang harus dilakukan UMKM untuk beradaptasi agar tetap eksis meski tengah menghadapi pandemi. Penjelasan tersebut terkait dengan memanfaatkan marketplace online, hingga insentif dan kolaborasi. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !