Industri Gula Kelapa Banyumas dan Cilacap Bidik Pasar Ekspor

BANYUMAS-Menghadapi tantangan pesaing dan tuntutan pasar yang semakin berat dan ketat, pegiat industri gula kelapa di Banyumas dan Cilacap makin dikuatkan. Pelatihan peningkatan kuantitas dan kualitas produksi hingga kemudahan akses permodalan diberikan kepada mereka.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto usai membuka pelatihan kewirausahaan bagi pengusaha dan petani gula kelapa Cilacap, di Hotel @Home Premiere Cilacap, Sabtu (21/12).
Peningkatan mutu produk gula dinilai penting bagi petani gula di wilayah Banyumas dan Cilacap yang ingin membidik pasar ekspor.

“Sekarang kompetisi semakin ketat dan tuntutan pasar semakin berat. Makanya melalui pelatihan yang difasilitasi dari CSR atau bina lingkungan di bawah Kementerian BUMN inilah, kami datangkan pelatih yang bisa memberi wawasan lebih bagi pegiat dan petani gula kelapa,” jelas wakil rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Menurut dia, Cilacap merupakan wilayah yang potensial sebagai produsen gula kelapa. Pelatihan program Bina Lingkungan yang bekerjasama dengan PT Angkasa Pura (BUMN) ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para perajin.

Selain pelatihan, Adisatrya menjelaskan dari program itu juga diberikan bantuan peralatan berupa 5000 pongkor (tempat penampung nira,red)beserta peralatan produksi lainnya. Diharapkan dengan bantuan peralatan inilah, standar kualitas produk gula yang siap ekspor bisa terwujud.

“Kalau pongkor dari bambu rawan terkena jamur, sementara kalau dari kaleng bekas juga rawan terkena limba B3. Makanya dalam program ini diberikan pongkor yang higienis dan steril,” ujarnya.

Selain bantuan dan pelatihan, pihaknya juga memberikan pendampingan advokasi kepada pegiat UMKM barang jasa dan koperasi untuk bisa mengakses permodalan baik dari lembaga dana bergulir ataupun pemerintah lainnya.

“Kami berharap dengan adanya berbagai program pelatihan inilah, petani gula kelapa dan juga pegiat UMKM di Banyumas Cilacap akan semakin kuat, berdaya dan sejahtera. Sebelumnya, kemarin Jumat (20/12) kita juga gelar pelatihan serupa di Baturraden,” katanya yang juga menyambangi konstituen dan petani di wilayah Gumelar, Cilongok dan Kroya.

Kepala Dinas Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Cilacap, Umar Said mengatakan, produksi gula kelapa Cilacap mencapai 30 ton per bulan atau nomor dua di wilayah Barlingmascakeb. Sentra gula kelapa Cilacap terdapat di Jeruklegi, Cimanggu, Wanareja, Sidareja dan Cipari.

“Mudah-mudahan setelah ini kualitas gula kristal bisa ditingkatkan lagi dan mampu ekspor. Tetapi, petani harus memperbaiki dan menjaga mutu produknya,” katanya.

Salah satu peserta kegiatan, Sunarko berharap perhatian kepada para petani gula ini terus dilaksanakan. Hal ini penting agar selain kualitas produk meningkat, kesejahteraan petani juga semakin meningkat.

“Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan pendampingan juga terus dilaksanakan. Karena dengan kemandirian para petani, maka kesejahteraan petani akan semakin meningkat,” kata anggota kelompok perajin Karangsari Jaya Adipala ini. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !