PURWOKERTO – Kawasan Jawa Selatan (Jasela) yang meliputi Barlingmascakeb(Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen) plus Purworejo danWonosobo memiliki potensi yang luar biasa, khususnya dalam bidang pariwisata.
Potensi sumber daya alam dan non-alam serta kebudayaan masyarakatnya dirasa layak untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus berbasis Pariwisata. Hal itu dikemukakan Abdul Kholik SH Msi, selaku Wakil Ketua Komite I DPD RI, Kamis (15/4).
Dalam kesempatan webinar Tema “Prospek Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Jawa Selatan (Jasela)” bersama BI Purwokerto, tersebut ia menyampaikan, “Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) merupakan kawasan dengan batas tertentu yang tercakup dalam daerah atau wilayah untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu.
KEK diharapkan memberikan dampak positif berupa peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, penerimaan devisa, keunggulan kompetitif produk ekspor, pemanfaatan sumberdaya lokal, pelayanan, dan kapital bagi peningkatan ekspor, dan mendorong terjadinya peningkatan kualitas SDM melalui transfer of technology.”
“Pengembangan KEK harus berbasis pada reasonable (layak secara ekonomi, sosial dan politik), sustainable, (orientasi jangka panjang) dan measurable (jelas dalam instrumen dan target).” ungkapnya.
Melalui KEK Pariwisata Jasela, diharapkan pencapaian pembangunan ekonomi nasional dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi masyarakat Jasela.
Pada webinar tersebut juga hadir narasumber lain yang kompeten dalam bidangnya, yaitu, Prof.Dr.Ir.Dwisuryo Indroyono Soesilo,M.Sc (Pengamat Pariwisata) yang membawakan tema “Pengembangan Destinasi Wisata Bahari di KawasanJawa Selatan”.
Poernomo Siswoprasetijo (Dirut PT Banten West Java/KEK Tanjung Lesung) yang menyampaikan tema “Sharing Experience Pengembangan KEK Pariwisasata Tanjung Lesung dan Dampaknya bagi Daerah.
Samsun Hadi (Kepala BI Purwokerto) yang menyampaikan “Potensi Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kteatif Untuk Pemulihan Ekonomi di Kawasan Jasela”. (saw)
