LP3M Unsoed Kembangkan Materi Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Kontekstual

PURWOKERTO – Upaya mengembangkan materi mata kuliah pendidikan kewarganegaraan (PKn), Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menggelar focus group discussion (FGD) bagi dosen pengampu. Diskusi dalam FGD yang memuat pengembangan materi kuliah melalui penyelarasan dengan perubahan kekinian itu digelar di Ruang Rapat LP3M Unseod, Rabu (14/12/2022).

Narasumber FGD, Prof. Dr. Ade Maman Suherman, S.H, M.Sc menyampaikan konten materi kuliah pendidikan kewarganegaraan harus disesuaikan dengan perubahan zaman. Materi sekarang lebih berbasis pada literasi digital sebagai sikap adaptif atas perubahan era digital dan era milenial.

“Pengayaan konten materi perkuliahan bagi dosen pengampu agar lebih menyesuaikan dengan perkembangan era digital dan milenial. Perubahan itu dibutuhkan agar pembelajaran pendidikan kewarganegaraan lebih adaptif dengan kondisi mahasiswa era sekarang,” terangnya.

Ade Maman menjelaskan, perubahan era sekarang menuntut kompetensi individu yang harus diimbangi integritas, yaitu konsistensi antara ucapan dengan perilaku. Keahlian dan kemampuan akademik mahasiswa harus dibarengi dengan integritas dan loyalitas bagi individu, institusi, bangsa, dan negara.

Menurutnya, kompetensi individu dapat disalahgunakan apabila tidak menggunakan integritas. Untuk itu, lanjut Ade Maman harus ada keseimbangan antara kompetensi dan integritas melalui konsistensi menjunjung tinggi nilai konsensus yang telah digariskan dalam ideologi Pancasila.

“Pancasila sebagai konsensus bangsa bukan tanpa tantangan, rivalitas ideologi transnasional harus menjadi perhatian serius masyarakat negara bangsa ini. Sehingga perlu keseimbangan antara kompetensi dan integritas yang membutuhkan konsistensi dan loyalitas dalam berbangsa dan bernegara,” paparnya Guru Besar Fakultas Hukum Unsoed tersebut.

Koordinator Pusat Pengembangan Karakter LP3M Unsoed Dr. Ir. Rosidi, M.P mengatakan FGD diperuntukkan bagi 25 dosen sebagai sarana pengayaan bagi pengampu mata kuliah PKn. Ruang diskusi ini untuk memperkaya materi kuliah atas perubahan zaman yang sangat cepat dan canggih.

“Forum ini untuk memperkaya materi kuliah yang sesuai dengan perubahan zaman. Secara teknis pengayaan itu dituangkan dalam rencana pembelajaran semester yang lebih kontekstual kekinian,” katanya.

Rosidi menambahkan, FGD digelar juga untuk menyamakan persepsi antardosen dalam implementasi pembelajaran. Termasuk dalam memberikan penilaian, mengatur kedisiplinan mahasiswa melalui cara komunikasi efektif dan berpakaian yang sopan dan rapi selama perkuliahan.

Selain itu, lanjut Rosidi forum tersebut telah menyepakati pengayaan materi, pengembangan metode dan bahan ajar, dan revisi buku ajar. Kemudian kedepan akan dilakukan diskusi rutin yang akan dimotori oleh koordinator mata kuliah PKn.

“FGD telah menghasilkan kesepakatan bersama terkait dengan pengayaan materi dan metode pembelajaran, termasuk menyamakan persepsi tentang rencana pembelajaran, dan sistem evaluasi. Kedepan akan dilakukan diskusi rutin dosen dan revisi pada buku ajar PKn,” pungkasnya.

(Musmuallim)

Beri komentar :
Share Yuk !