Pengelolaan Wisata Berbasis Sungai Harus Perhatikan Aspek Lingkungan

PURWOKERTO – Pengelolaan sektor wisata berbasis sungai dapat menjadi sumber ekonomi baru. Namun demikian pengelolaan terhadap aspek lingkungan tidak boleh dikesampingkan.

Hal itu diungkapkan, Eddy Wahono selaku Ketua Paguyuban Masyarakat Pariwisata Serayu (PMPS) dalam kesempatan Work Shop Persiapan Pengoperasian Kapal Wisata, Selasa 20 Desember 2022.

Dalam paparannya, Eddy mengungkapkan, sebagian masyarakaat masih menganggap sungai sebagai tempat membuang sampah. Hal itu tentu dapat mengganggu kelestarian maupun bertolak belakang dengan konsep wisata.

Untuk itu pelestarian sungai menjadi hal yang sangat penting dan utama. Hal itu untuk menghindari kerusakan yang semakin parah. ” Dibutuhkan keterpaduan pengelolaan antar lintas pemilik kepentingan, karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dan harus melibatkan masyarakat,” terangnya.

Keterlibatan masyarakat secara otomatis akan memberi dampak positif, karena masyarakat turut memiliki kepedulian terhadap antisipasi kerusakan maupun pencemaran.

Terkait dengan pengelolaan wisata di susur sungai serayu, pihaknya juga mewanti wanti, agar faktor keamanan benar benar menjadi perhatian. Sebab sungai serayu, khususnya di daerah bendung gerak serayu memiliki karakteristik yang unik. Baik dari arus sungai, turbulensi angin maupun adanya arus bawah air.

Sementara itu Kepala Seksi Transportasi Sungai Danau Penyebrangan, Balai Pengelolaan Transportasi Darat ( BPTD) Kementrian Perhubungan Wilayah 10 J ateng DIY, Didik Trimargono menyoroti tentang status hukum kapal. Sebelum di launching, pihak dishub fokus pada aspek keselamatan. Keselamatan tersebut salah satunya penyediaan jaket pelampung.

“Sebelum dilauching, kita akan cek kapal terlebih dahulu, baik ukuran, spesifiksasi, rancang bangun, kapasitas angkut dan pemeriksaan perangkat lain yang harus tersedia. Selain itu jaket pelampung juga wajib disediakan oleh pengelola,” terangnya.

Hal sama juga diungkapkan Bambang Setiarto Selaku Kepala Balai Pengelola Sarana Prasara wilayah Dishub Provinsi Jateng. menurutnya prinsip keselamatan harus diutamakan.

Apalagi Serayu memiliki karakterstik unik. Harapan kami Serayu bisa menjadi destinasi wisata yang besar. Mengingat potensinya juga cukup besar.

Namun demikian kerjasama lintas sektor harus tetap dilakukan. Hal itu mulai dari akses jalan baik nasional maupun provinsi, selain itu unsur keamanan TNI dan Polri dan sektor lain yang dapat terlibat. Dalam workshop tersebut sejumlah OPD dari Pemda Banyumas, pemerhati sungai dan masyarakat juga turut terlibat. Melalui workshop dan keterlibatan lintas sektor tersebut diharapkan wisata serayu dapat berjalan dengan baik. ()

Beri komentar :
Share Yuk !