Prof Nurmandi: Apresiasi Akreditasi Unggul UMP Dorong Kolaborasi Menuju Reputasi Internasional

PURWOKERTO – Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc, salah satu narasumber dalam acara Innovative Leadership Forum yang diselenggarakan oleh Universtisa Muhammadiyah Purwokerto (UMP) di Suara Muhammadiyah Tower Yogyakarta pada Jumat hingga Sabtu (6-7/10/2023).

Dalam kesempatannya ia memberikan pandangan yang inspiratif tentang upaya menuju akreditasi internasional bagi perguruan tinggi, khususnya Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).

Dalam pemaparannya, Prof. Nurmandi memberikan apresiasi kepada UMP atas pencapaian akreditasi unggulnya, yang membuktikan komitmen dalam meningkatkan mutu dan eksistensi perguruan tinggi.

“Selamat kepada Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah mendapat akreditasi unggul. Ya kita sekarang punya 7 perguruan tinggi unggul,” ucapnya dengan bangga.

Prof. Nurmandi juga berbicara tentang pentingnya kolaborasi dan meningkatkan jumlah publikasi dalam perjalanan menuju akreditasi internasional. Ia menekankan UMP harus memiliki mimpi lebih besar untuk naik peringkat dan meraih reputasi internasional yang lebih baik.

“Indikator yang ada di dalam pemeringkatan harus kita adopsi. Sekarang kita punya dua peringkatan yang diakui di dunia, yaitu QS World University Rankings dan THE reputasi (Times Higher Education World Reputation Rankings), dan ada impact ranking juga. Saya kira mulai masuk situ nanti ada yang ngurusi pemerintahan jaminan mutu pemeringkatan,” jelas Prof. Nurmandi.

Ia juga mengingatkan bahwa salah satu indikator penting adalah jumlah publikasi yang terindeks. Ia juga menyarankan untuk memotivasi dosen dan peneliti dengan memberikan tugas-tugas penelitian yang lebih berkolaborasi dan melibatkan jaringan internasional. Hal ini akan mendukung peningkatan jumlah publikasi yang diperlukan untuk mendukung akreditasi internasional.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya peningkatan infrastruktur dan manajemen yang efisien dalam mendukung penelitian dan pengembangan di perguruan tinggi. “Badan perencanaan menjadi lembaga yang sangat powerful dan harus berbasis data,” pungkasnya.(tgr)

Beri komentar :
Share Yuk !