Relawan PMI Banyumas Gelar Simulasi Erupsi Gunung Slamet

PURWOKERTO – Cuaca terang di Sabtu 5 Maret 2022, tiba-tiba dikejutkan suara gemuruh disusul suara ledakan yag terdengar dahsyat dan diikuti semburan asap membumbung dari puncak Gunung Slamet.

Rupanya suara tersebut bersumber dari erupsi Gunung Slamet. Warga masyarakat di lereng Gunung Slamet pun histeris. Warga yang ketakutan berlarian keluar rumah mencari perlindungan.

Ada beberapa warga yang saat berlari menyelamatkan diri terjatuh hingga luka-luka sampai patah kaki. Ada juga yang luka bakar karena terkena percikan abu vulkanik yang disemburkan Gunung Slamet hingga terjerebab ke dalam parit.

Puluhan relawan Palang Merah Indonesia (PMI) terlihat di lapangan memberikan pertolongan kepada para korban. Ada yang memberikan pertolongan kepada korban luka. Menandu korban ke mobil ambulan dan mengevakuasi ke tempat pengungsian.

Suasana kalut akibat erupsi Gunung Slamet tersebut bukan peristiwa nyata. Peristiwa yang ada di komplek Agrowisata Karang Panginyongan (AKP) merupakan simulasi yang dilakukan oleh relawan PMI dari eks-Bakorwil III yang meliputi eks wilayah Karesidenan Banyumas dan Karesidenan Pekalongan.

“Simulasi yang berlangsung di Agrowisata Karang Panginyongan merupakan rangkaian kegiatan Latihan Gabungan Relawan PMI se-Eks Bakorwil III yang berlangsung dari 3 – 5 Maret 2022. Kebetulan tahun 2022 ini PMI Kabupaten Banyumas bertindak selaku tuan rumah,” jelas Wakil Ketua II PMI Kabupaten Banyumas dokter Tangguh Budi Prasetyo saat memonitor jalannya simulasi Sabtu (5/3/2022).

Ia mengatakan para relawan PMI di eks Bakorwil III secara rutin melaksanakan latihan gabungan agar terjalin sinergitas diantara sesama relawan. Apabila sudah terjalin sinergitas, bila sewaktu-waktu terjadi bencana para relawan di wilayah eks-Bakorwil III akan mudah untuk saling koordinasi, membantu dan kerja sama dalam menangani bencana alam.

Kepala Markas PMI Banyumas Ariono menambahkan latihan gabungan yang diakhiri dengan simulasi sebagai praktik dalam pelatihan diikuti relawan PMI yang berasal dari 11 Kabupaten/Kota. Yakni Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara. Kemudian Kabupaten Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kebupaten Pemalang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang.

“Tiap PMI kabupaten/kota mengirimkan 10 relawan plus satu pendamping. Total peserta pelatihan dan simulasi ada 121 orang. Tujuan diadakannya pelatihan dan simulasi, disamping untuk mempererat silaturahmi, juga untuk meningkatkan kapasitas relawan dalam penanggulangan bencana dan supaya terbiasa melakukan koordinasi antarrelawan kabupaten/kota,” terag Ariono.

Pada simulasi yang digelar sebelum penutupan pelatihan, lanjut Ariono, diilustrasikan Gunung Slamet menunjukkan adanya peningkatan aktivitas yang memerlukan kesiapsiagaan dari kabupaten/kota di Jateng yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Gunung Slamet.

Simulasi dilaksanakan mulai dari jam 08.00 hingga pukul 12.30 sampai dilakukan evaluasi atas pelaksanaan simulasi oleh pelatih yang sudah berpengalaman terjun dalam penanggulangan bencana di berbagai daerah. Para peserta simulasi sangat antusias dan merasakan pentingnya koordinasi antarrelawan PMI Kabupaten/Kota. (*)

Baca Juga :

Beri komentar :
Share Yuk !