Ribuan Mahasiswa Demo Tolak Omnibuslaw di Alun-alun Purwokerto

BANYUMAS – Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Purwokerto menggelar aksi unjuk rasa menolak pengesahan omnibuslaw. Massa aksi mulai datang pukul 12.30 WIB. Sesampainya di Alun-alun Purwokerto, secara bergantian melakukan orasi. Mahasiswa juga membawa spanduk yang berisi penolakan omnibus law.

Kordinator Aksi Afdal Yuris Fadhilah mengungkapkan, sedikitnya terdapat 40 elemen organisasi yang ikut dalam aksi penolakan. Mereka tergabung dalam Aliansi Serikat Masyarakat Bergerak ( Semarak ) Banyumas. ” Mahasiswa yang terlibat dari semua perguruan tinggi di Purwokerto, ada pula serikat pekerja, lebih dari 1000 orang ikut dalam aksi hari ini,” terangnya.

Terkait dengan disahkannya UU cipta kerja, mahasiswa menilai pemerintah dan DPR telah menciderai hati nurani rakyat. Atasnama investasi, DPR bersama pemerintah telah mengesahkan UU yang dinilai bisa menyengsarakan rakyat, khususnya para buruh.

Mereka meminta agar seluruh fraksi d DPRD Banyumas juga ikut menyuarakan penolakan. Sejumlah tuntutan yang disampaikan terdapat 8 poin tuntutan.

Poin tersebut diantaranya mosi tidak percaya pada DPR dan pemerintah. Kedua segera cabut UU Omnibuslaw cipta kerja. Ketiga menuntut Presiden RI untuk segera terbitkan perpu sebagai pengganti UU Omnibuslaw. Keempat menuntut DPRD Banyumas untuk menolak UU Omnibuslaw. Selanjutnya mendesak pemerintah segera menyelesaikan pandemi covid, tuntaskan reforma agraria dan menuntut DPR Bagar rasional dalam merealisasikan kebijakan di masa pandemi covid.

Terkait dengan tuntutan tersebut ketua DPRD Banyumas dr Budhi Setiawan juga menemui demostran secara langsung. Kepada mahasiswa pihaknya berjanji meneruskan aspirasi mahasiswa. ” Bila perlu kita, bersama sama membawa aspirasi ini ke DPR pusat,” terangnya.

Selain dr Budhi sejumlah fraksi juga ikut menemui mahasiswa dan menandatangani tuntutan mahasiswa. Fraksi tersebut dari PKB Darisun, Golkar Supangkat, Gerindra Rahmat Imanda, PDIP dr Budhi Setiawan. Hingga pukul 15.25 mahasiswa masih berorasi, mereka meminta semua fraksi menandatangani poin tuntutan yang sudah bermaterai.

Mahasiswa juga meminta fraksi, Nasdem , PAN, PKS dan Demokrat di DPRD Banyumas ikut menandatangani poin tuntutan, sebagai bentuk dukungan terhadap aspirasi masyarakat Banyumas.

Sayangnya sejumlah perwakilan yang belum menandatangani tuntutan mahasiswa sedang tidak berada ditempat. Meski suasana sempat memanas, namun kordinator aksi meminta agar masa tetap kondusif.

Mahasiswa sempat memaksa masuk dan terjadi lempar botol air mineral. Namun suasana bisa terkendali, akhirnya perwakilan dari masing-masing organisasi, masuk ke DPRD untuk berdialog. ( Saw)

Beri komentar :
Share Yuk !