CIPARI – Nasib tragis menimpa Arbi Ibrahim (28), warga Desa Tomara, Kecamatan Becam Timur Tengah, Kabupaten Almaher Selatan, Provinsi Maluku Utara. Bagaimana tidak, pria ini harus meregang nyawa setelah tertabrak kereta api (KA) Lodaya jurusan Bandung-Solo di Desa Cipari, Kecamatan Cipari, Rabu (26/2) siang. Ironisnya, korban tertabrak kereta saat sedang asyik video call.
Menurut sejumlah saksi mata di sekitar lokasi kejadian, sebelum peristiwa itu terjadi diketahui pada Rabu (26/2) sekira pukul 11.00 WIB korban mengangkat Handphone (HP) sambil ketawa-ketawa keluar dari kamar.
“Saat itu dia mainan HP sambil ketawa-ketawa, keluar dari kamar dan duduk di pintu depan rumah sambil video Call,” ujar Taefur (48), warga Desa Cipari RT 03 RW 05 Kecamatan Cipari, Rabu (26/2).
Karena sinyal lemah, lantas korban berjalan keluar rumah lewat pintu belakang. Lalu menuju tepi rel kereta api yang berjarak dari rumah kurang lebih 20 meter untuk mencari sinyal. Tak lama berselang sekitar pukul 11.50 WIB KA Lodaya jurusan Bandung – Solo datang dari arah barat.
Sebelum kejadian, masinis kereta kelas ekonomi dan eksekutif ini menyembunyikan klakson. Namun suara klakson kereta dengan masinis Purwanto itu tak dihiraukan sehingga korban langsung kesambar. Akibatnya, korban terpental beberapa meter dan mengalami luka berat.
Warga yang mengetahui kejadian itu langsung memberi pertolongan, namun korban meninggal di tempat kejadian.
Kapolsek Cipari AKP Tusiran membenarkan kejadian tersebut. Atas kejadian tersebut korban langsung meninggal dunia di lokasi dengan luka serius diantaranya pada bagian kepala, kaki kiri patah, lengan kanan patah dan luka pada anggota tubuh lainnya. Korban langsung dibawa ke Puskesmas Cipari untuk dilakukan perawatan jenazah
Ditambahkan, dari hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi, kejadian tersebut disebabkan karena korban kurang hati-hati saat sedang menggunakan HP di dekat rel kereta api. Sehingga korban tertabrak kereta api. (gin)
