Baru Dua Desa di Cilacap Ajukan Permintaan Bantuan Air Bersih

CILACAP – Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) puncak musim kemarau sedang terjadi pada Agustus hingga September. Namun, diperkirakan dampak kekeringan diprediksi menurun, karena kemarau kali ini masuk kategori kemarau basah, masih sering terjadi hujan. Bahkan, sampai saat ini baru dua desa di Kecamatan Kawunganten dan Gandrungmangu yang mendapat pasokan bantuan air bersih.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Komara Sidy Wijayanto mengatakan, alokasi anggaran untuk membantu penanganan krisis air bersih sudah disiapkan untuk 73 desa di 19 Kecamatan. Namun hingga saat ini baru ada dua desa yang mengajukan permohonan bantuan air bersih. Dua desa tersebut meliputi Desa Bojong di Kecamatan Kawunganten dan Desa Sidaurip di Kecamatan Gandrungmangu.

“Masing-masing mendapat bantuan satu tangki air bersih berisi 5.000 liter,” kata Tri Komara, Senin (7/9).

Disebutkan, bantuan pertama didistribusikan di Desa Sidaurip pada Kamis (3/9) lalu yang menyasar 96 kepala keluarga (KK) dengan 350 jiwa di Dusun Gebangsari. Kemudian pada Minggu (6/9) pendistribusian air bersih untuk 94 KK dengan 332 jiwa di Dusun Jaya Giri Desa Bojong. “Warga diminta agar lebih efisien dalam penggunaan air bersih,” tandasnya.

Menurutnya, belum banyaknya desa yang mengajukan permintaan bantuan air bersih tidak lepas dari kemarau basah yang sedang terjadi. “Kemarau tahun ini masih sering terjadi hujan. Sehingga desa-desa yang langganan krisis air bersih saat kekeringan pada tahun sebelumnya belum mengajukan permintaan,” ujarnya.

Kendati demikian, Tri menambahkan, pihaknya selalu siap melayani desa-desa yang membutuhkan bantuan air bersih. Tiga armada tangki siap mendistribusikan ke sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap. (gin)

Beri komentar :
Share Yuk !