Ceramah di STIMIK Majenang Said Aqil Siradj, Ajak Mahasiswa kuasai Science

Mustasyar PBNU, Prof Dr KH Said Aqil Siradj MA saat melakukan penandatanganan prasasti pendirian pesantren berbasis pertanian durian El-Bayan II dan PP El-Muslim Pesahangan, di kampus STMIK Komputama, Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (13/9/2023).TASLIM INDRA/BANYUMAS EKSPRES

CILACAP – Mustasyar PBNU, Prof Dr KH Said Aqil Siradj MA mengajak mahasiswa untuk terus meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi kehidupan bangsa seperti yang dilakukan para ilmuan islam dimasa lampau.

Dikatakan para ilmuan islam dahulu mampu menjadi inspirasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan untuk peradaban dunia dan berorientasi kepada kemaslahatan manusia dan alam semesta didasari keimanan kepada Allah SWT.

Hal itu disampaikan Said Aqil Siradj dalam ceramah ilmiahnya didepan para mahasiswa STIMIK Komputama pada kegiatan Stadium General di STMIK Komputama, Rabu (13/9/2023).

Lebihlanjut Said Aqil Siradj menyampaikan, penguasaan science disegala bidang termasuk penguasaan teknologi agar tidak tergilas zaman, khususnya generasi islam termasuk mahasiswa STIMIK Komputama Majenang harus pintar jangan bodoh karena pintar itu wajib bodoh dosa.

Oleh karena itu Dia menyampaikan apresiasi kepada akademisi STMIK Komputama Majenang yang terus berinovasi dan menggagas serta mengupdate ilmu pengetahuan teknologi dengan melakukan kolaborasi Pesantren berbasis pertanian melibatkan berbagai disiplin ilmu, mulai dari kalangan pesantren, perguruan tinggi dan praktisi.

Menurutnya Diera digital seperti sekarang Mahasiswa harus paham jangan sampai terbelenggu dengan informasi di media massa dan internet tidak hanya membawa manfaat besar bagi masyarakat tapi juga madhorotnya juga banyak.

Sepertihalnya kehadiran mesin pencari Google atau YouTube melalui internet sisi baiknya mampu menyimpan banyak ilmu pengetahuan dan menggantikan perpustakaan tradisional dengan koleksi ribuan buku.

Namun ada juga madhorotnya seperti munculnya iklan obat kuat dengan gambar seronok hingga penyebaran paham radikalisme di media tentunya menjadi tantangan untuk membasminya membutuhkan kemampuan science dan teknologi yang dimiliki namun tidak berdampak buruk bagi kehidupan.

Mantan Ketua PB Nahdathul Ulama ini menegaskan Pemikir islam masa lampau menghasilkan ilmu yang bermanfaat karena berangkat dari hati.
Seperti Abu Abdullah Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi yang penemu ilmu aljabar atau matematika.

Lalu Ibnu Haitham penemu ilmu tentang optik juga Ibnu Sina penemu ilmu dasar-dasar kedokteran semuanya patut di contoh dan diteladani.

Termasuk Peran para wali songo yang berjuang dan berdakwah tidak menimbulkan kerusakan dengan peninggalanmasjid sebagai tempat siar islam di nusantara.

Diakhir paparan Dia berpesan Mahasiswa harus tetap rendah hati meletakan iman sebagai pondasi utama seperti yang dilakukan para ilmuan islam masa lampau.

Dalam sejarah tidak satupun Ilmuwan Islam masa lampau menciptakan ilmu pengetahuan untuk kerusakan bumi dan seisinya.

Yakni tidak menciptakan ilmu untuk menghancurkan umat manusia, seperti senjata api, mesin pembunuh masal maupun bom nuklir.

” Mereka, meletakan iman memberikan manfaat menjadi pondasi utama bukan untuk menghancurkan kehidupan atau kerusakan.” Pungkasnya.

Usai memberikan ceramah Said Aqil Siradj melakukan penandatanganan prasasti pembangunan pondok pesantren di bawah Yayasan Nur Jalin dan El Bayan. (lim)

Beri komentar :
Share Yuk !