Harimau Jawa dalam Cerita Masyarakat Desa Hanum

Cilacap – Harimau jawa (Panthera tigris sondaica) adalah harimau terbesar yang ada di Pulau Jawa. Keberadaanya sudah dinyatakan punah pada pada tahun 1981, meskipun masih ada yang meyakini bahwa harimau itu masih ada di hutan-hutan di Jawa.

Keberadaan Harimau jawa pada masa lalu yang sudah langka dan jarang muncul ini kerap memunculkan cerita di kalangan rakyat. Seperti pada masyarakat Desa Hanum yang masih kerap menceritakan tentang keberadaan seekor Harimau Jawa. Masyarakat setempat menyebut Harimau jawa ini dengan panggilan si Kupluk. Dulu kala, sesekali warga menjumpai harimau ini di perbukitan Cimaung dan di hulu sungai Cihanum sehingga warga menyebutnya sebagai Harimau Penunggu Perbukitan Desa Hanum

Konon Harimau Jawa dengan sebutan si Kupluk itu dulu kadang muncul menjelajahi setiap hutan daerah perbukitan Awi Ngambang, Cipariuk, Cisagu Baledana,juga Gunung Sukapacet Jagabela Desa Hanum.

Tokoh adat Desa Hanum Ki Danya (79) mengatakan yang membedakan dari karakter Harimau Jawa ini dengan yang lainnya adalah bentuk telinganya yang “kupluk” melipat ke bawah.

Si Kupluk diduga adalah Harimau yang terakhir hidup di Daerah Hanum dalam bentuk nyata. Terakhir dilihat sekitar tahun 1980an oleh seorang warga yang bernama Ki Arhawi dikala sedang membuat area sawah di sekitar daerah Lemah Neundeut Sungai Cipariuk.

Lebih lanjut dikatakan harimau tersebut sekarang menjadi legenda penduduk Cicukang dan Gunung Geulis. Bagi para penyadap pohon pinus yang bekerja setiap hari di wilayah itu, masih memegang teguh pantangan supaya tidak didatangi Si Kupluk.

Konon Si Kupluk bersarang di sebuah cekungan gua kecil dekat air terjun di tepi Sungai Cipariuk Desa Hanum. Sarangnya hingga sekarang diketahui masih ada dan bisa dilihat keberadaannya.

Dahulu tempat Si Kupluk merupakan tempat yang sangat aman bagi persembunyian orang-orang yang bermasalah maupun masyarakat yang mencari keamanan agar tidak diketahui maupun tertangkap. 鉄ampai saat ini warga Desa Hanum dan sekitarnya masih enggan masuk. Karena dinilai angker dan wingit,” katanya.

Ki Danya mengungkapkan karena hingga saat ini penduduk tidak ada yang mengetahui keberadaan Si Kupluk hidup atau mati. Bangkainya pun tidka ditemukan maka oleh Penduduk sekitar Hutan Cipariuk menganggap Si Kupluk telah menjadi Hewan Mitologi Harimau Penunggu Desa Hanum.

Sementara itu Ceceng Rusmana pegiat situs sejarah dan budaya Desa Hanum kepada Banyumas Ekspres mengatakan,tempat tersebut memang masih termasuk dalam wilayah perkebunan. Alamnya masih bagus dan pemandangannya juga asri.

泥engan panorama alam disekitarnya yang memang mempesona dan sangat bagus,ke depannya bisa dijadikan referensi untuk tempat wisata. Namun tetap mempertahankan kelestarian alam, adat dan budaya,” kata dia. (lim).

Beri komentar :
Share Yuk !