Kompor Mijel, Inovasi Bank Sampah Putri Asih Mandiri

Gunakan Minyak Jelantah Sebagai Bahan Bakar

CILACAP – Kegiatan Bank sampah tidak melulu fokus pada kebersihan lingkungan, namun pemanfaatan barang bekas atau minyak bekas ternyata juga bisa bernilai guna. Bank Sampah Putri Asih mandiri asal Kelurahan Sidanegara Cilacap Tengah melakukan inovasi dengan membuat kompor Mijel. Kompor Mijel merupakan kependekan dari minyak jelantah atau minyak bekas pakai. Jika biasanya minyak bekas hanya dibuang percuma, rupanya bisa digunakan untuk bahan bakar.

Ketua Bank Sampah Putri Asih Mandiri Sriyanti mengungkapkan, awalnya kelompoknya diminta untuk mengumpulkan minyak jelantah. Minyak terkumpul selanjutnya diambil oleh pengepul.

Tak ingin hanya mengumpulkan minyak, ia dan kelompoknya kemudian merancang kompor dengan bahan bakar minyak goreng bekas.

Saat di uji coba rupanya kompor tersebut mampu menyala dengan stabil. Cara kerja kompor tersebut yakni, dengan mengalirkan minyak bekas pada ujung tungku.

Kompor didesain dengan besi pipa berbentuk letter L. Tunggu api berada di bagian depan, sedangkan dibagian belakang terdapat blower bertenaga dinamo. Minyak goreng bekas ditempatkan pada wadah dengan posisi lebih tinggi, sehingga minyak dapat mengalir melalui saluran yang dibuat.

Kompor inovasi tersebut memang belum dipasarkan secara luas, namun secara teknis dapat bekerja dengan baik. Blower yang dipasang dibagian belakang, berfungsi untuk memberikan daya dorong agar api terus menyala.

Kemarin, kompor tersebut ikut dipamerkan dalam Festival Runtah Baruwani yang diselenggarakan oleh Solusi Bangun Indonesia.

Sriyanti mengaku Bank Sampah yang berdisi sejak 2020 lalu memang fokus mengelola sampah non organik. Beberapa produk lainya yaitu kap lampu hias dari bahan paralon. Paralon tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga nampak indah. Ada pula ornamen ukir dan kaligrafi pada paralon tersebut.

Menurut Sriyanti, saat ini kelompoknya mengelola 71 nasabah yang aktif menyetor sampah. Bahkan omset yang pernah terkumpul dari penjualan sampah mencapai Rp 35 juta. Dana tersebut, oleh anggota digunakan untuk berbagai keperluan, baik keperluan pendidikan, maupun tabungan.

Kemarin Festival Runtah Baruwani diikuti oleh sedikitnya 12 binaan PT SBI. Masing masing menampilkan layanan maupun inovasinya.

Ada pula Bank Sampah Subur di Jalan Melon, Tambaknegara Cilacap Selatan. Bank sampah ini fokus memproduksi kompos berbahan sampah organik. Setiap bulan bahkan bisa memproduksi 1,2 ton. Produksi tersebut juga masih bisa ditingkatkan hingga tujuh kali lipat.

Arief haryo selaku pengelola BSM Subur mengungkapkan, beberapa produk yang dihasilkan diantaranya Kompos padat kemasan, media tanam instan, keranjang takakura, starter fermentasi, bokashi bin, Compost Tea, Pupuk Organik Cair ( POC), Biochar dan dekomposer.

bagi Arief Bank sampah yang dikelola tidak hanya sekedar recicle sampah, namun lebih dari itu yaitu penanaman mindset tentang pengetahuan, komoditi ekonomi, hingga media belajar.

Sebab bagi banyak orang, sampah dianggap tidak memiliki potensi, namun justru dari sampah banyak hal bisa diperoleh, termasuk mendorong sektor ketahanan pangan, sosial, hingga alam yang bersih dan seimbang. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !