Petani Didorong Percepatan Olah Tanah

CILACAP – Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Dinas Pertanian mendorong para petani agar melakukan percepatan tanam, terutama pada lahan irigasi teknis di wilayah Cilacap. Pasalnya jadwal pengeringan Irigasi (DI) Serayu sudah berakhir dan pintu jaringan irigasi induk telah dibuka kembali sejak 16 September lalu sehingga pasokan air melimpah.

Selain pintu irigasi telah dibuka, musim kemarau tahun ini tergolong pendek dan merupakan musim kemarau basah. Sejumlah wilayah dalam beberapa hari terakhir telah diguyur hujan dan membasahi lahan persawahan yang sebelumnya kering.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Supriyanto menjelaskan, terhitung sejak Senin 16 September 2020 pukul 00.00 WIB pintu jaringan induk DI Serayu telah dibuka kembali. Sebelum dibuka, pihaknya sudah melakukan sosialisasi di tingkat Balai Penyuluhan (BP) terdekat, diantaranya BP Sampang, Maos, Kroya dan BP Binangun terkait percepatan olah tanah.

“Kami sudah melakukan gerakan di lapangan dengan menerjunkan teman-teman Bidang Tanaman Pangan dengan didukung Bidang Sarana dan Prasarana serta Bidang Penyuluhan. Untuk petani sudah kami gerakan melalui sosialisasi, ada woro-woro seperti di wilayah Maos dan Sampang bahwa akan ada percepatan olah tanam,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Supriyanto.

Supri menyatakan, pihaknya terus mendorong dan memotiviasi petani untuk melakukan percepatan olah tanam pada masa tanam satu (MT-1) maksimal pada akhir September ini sudah ada semaian.

“Paling lambat akhir Oktober sudah tanam padi, khususnya daerah-daerah tertentu yang berdekatan dengan jaringan induk irigasi. Untuk sawah yang jauh dari jaringan induk atau paling tidak sejauh satu kilometer ditargetkan Oktober para petani sudah mulai olah tanah, karena aliran air ke sawah perlu waktu,” katanya.

Disebutkan, pada akhir September ini mengawali MT1 ditargetkan antara 1.500 sampai dengan 2.000 hektar bisa semai yang tersebar di wilayah Kecamatan Maos meliputi Desa Karangrena, Maos Kidul, Maos Lor, Glempang dan Panisihan. Kemudian di wilayah Sampang meliputi Desa Karangtengah, Sampang, Sidasari dan Karangasem..

“Kami berharap akhir Oktober atau awal November lahan sawah teknis di DI Serayu seluas 17.000 hektar sudah ditanami,” bebernya.

Bila percepatan olah tanam terealiasi pada awal Oktober, kata Supri, diharapkan bulan Januari-Pebruari bisa panen. Selanjutnya Maret 2021 tanam kembali dan maksimal pertengahan Juli sudah panen. Karena dimungkinkan pada tahun depan ada jadwal pengeringan irigasi kembali.

Ditambahkan, bahwa luas areal persawahan di Kabupaten Cilacap mencapai 66.527 hektar lebih. Dan merupakan salah satu penyangga pangan di Provinsi Jawa Tengah.

Terpisah, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Cilacap Saeful Hidayat membenarkan jika DI Serayu sudah dibuka kembali sejak 16 September lalu. Sementara pelaksanaan proyek perbaikan irigasi dibawah pengawasan BBWS Serayu-Opak dilaksanakan multi years hingga 2021 mendatang.

Menurutnya, meski saat ini musim kemarau, namun pasokan air untuk kebutuhan pertanian dari Sungai Serayu mencukupi. Utamanya lahan irigasi teknis tinggal diatur sesuai kebutuhan.

“Pintu-pintu air dibuka secara fleksibel, jadi kalau yang tidak membutuhkan air pintu ditutup. Itu kan irigasi teknis, irigasinya teratur dan pembagian airnya diatur,” ujarnya. (gin)

SAMB: Pasokan Air Mencukupi

 

Beri komentar :
Share Yuk !