Tanaman Padi Puso di Dua Kecamatan, Petani Ajukan Asuransi

CILACAP – Banjir rob yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap tak hanya merendam permukiman warga, juga lahan pertanian. Kondisi itu diperparah dengan curah hujan tinggi meski memasuki musim kemarau. Akibatnya, areal tanaman padi milik petani di beberapa desa mengalami puso alias gagal panen. Seperti yang dialami petani di Desa Grugu Kecamatan Kawunganten dan Desa Sikampuh dan Bajing Kecamatan Kroya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Supriyanto melalui Kasi Pembiayaan dan Investasi, Endah Tri Wahyuni menjelaskan, ada dua wilayah Kecamatan yang melaporkan tanaman padi mengalami puso akibat terendam banjir.

“Wilayah terdampak adalah Desa Grugu Kecamatan Kawunganten, dengan kerusakan lahan sawah sekitar 50 hektar. Sementara di Kecamatan Kroya ada dua desa yang puso, yakni Desa Bajing dan Sikampuh. Dengan total luasan mencapai 47,75 hektar,” jelas Endah Tri Wahyuni, Jumat (5/6).

Endah mengungkapkan, untuk wilayah Kawunganten telah terverifikasi oleh Jasindo, namun hanya 15 hektar yang bisa diajukan klaim asuransinya. Sedangkan untuk wilayah Kroya tersebut diakui masih dalam tahap proses dan pengecekan.

“Kalau yang di Desa Grugu ada 15 hektare yang dapat diklaim asuransinya karena memang tidak bisa diselamatkan atau benar–benar puso. Sedangkan untuk yang puluhan hektare di Kroya itu masih dalam tahap pengecekan oleh Jasindo,” ungkapnya.

Disebutkan, tahun ini ada dua kegiatan asuransi, yakni APBD yang preminya dibayar oleh provinsi dan APBN dengan rincian 80 persen subsidi pemerintah dan 20 persen dibayar petani secara mandiri. Premi yang disediakan terbilang murah, lantaran mendapatkan subsidi dari pemerintah. Yakni sekitar Rp 36 ribu hektare, dari semula mencapai Rp 180 ribu. Sehingga jika diestimasi, mencapai Rp 6 juta per hektar untuk mengganti biaya produksi.

“Untuk di Desa Grugu, Kecamatan Kawunganten saat ini sudah tercover sebesar Rp 90 juta yang bersumber dari APBD Provinsi,” bebernya.

Diterangkan, pelaksana Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) adalah PT. Jasindo (Asuransi Jasa Indonesia) dan untuk di Cilacap pelaksananya melalui PT. Jasindo Cabang Purwokerto.

Ditambahkan, sejak Januari hingga sekarang, klaim asuransi baru dalam pencairan tahap pertama. Endah berharap, para petani yang belum mengikuti asuransi diharapkan dapat segera mengikuti program tersebut. Dengan maksud untuk membantu pelindungan usaha tani dari puso. Yakni baik terdampak dari kekeringan, banjir, wereng.

“Karena memang ini sifatnya untuk membantu petani yang terkena puso dengan biaya pengganti produksi. Sehingga usaha mereka bisa ada kelanjutan lagi. Selain itu hasil klaim nantinya dapat digunakan untuk olah tanah para petani,” pungkasnya. (gin)

Beri komentar :
Share Yuk !