Pembentukan Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Seni Musik Berbasis Proyek

Nama : Agustiyati, S.Pd
Guru : Seni Musik
Sekolah : SMP N4 Mrebet

Perkembangan peserta didik pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) memainkan peran penting dalam pembentukan karakter siswa, sebuah aspek penting yang tidak hanya mendukung keberhasilan akademis tetapi juga pengembangan pribadi dan sosial yang lebih luas. Ketika para pendidik dan peneliti semakin menyadari pentingnya tahun- tahun ini, terdapat peningkatan minat untuk memahami dan meningkatkan cara-cara di mana
karakter dapat dibangun melalui pengalaman pendidikan pada tahap ini.

Pembentukan karakter di jenjang SMP tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan tetapi juga tentang membina kualitas seperti kreatifitas, empati, pemahaman etika, dan tanggung jawab.


Berbagai aspek pengalaman belajar peserta didik SMP, mulai dari lingkungan belajar hingga kurikulum, berpengaruh signifikan terhadap perkembangan karakter siswa.


Lingkungan sekolah secara keseluruhan, termasuk kepemimpinan, model guru, dan budaya sekolah, terbukti memiliki dampak positif terhadap karakter siswa, membentuk kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan global (Mutohar, Trisnantari, & Masduki, 2021). Dalam kegiatan belajar mengajar, misalnya, aktivitas seperti belajar musik dapat berdampak besar pada perkembangan kepribadian dan mental, menumbuhkan kreativitas,
kesadaran etis, dan apresiasi estetika (Yusman & Suhaili, 2020).


Musik merupakan komponen pembelajaran yang penting untuk menjadi perhatian seiring dengan perkembangan peserta didik, karena dapat membantu anak-anak dalam belajar tentang emosi yang berbeda melalui mendengarkan dan memainkan berbagai jenis musik. Apalagi pendidikan seni musik dapat mengarah pada pengembangan sikap dan pemahaman peserta didik terhadap masalah perilaku (Sudarman & Lubis, 2015).


Berbagai hasil kajian menunjukkan bahwa mengikuti pembelajaran seni musik selama pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek karakter dan kepribadian siswa. Misalnya, pembelajaran musik pop di SMP dapat membantu pengembangan karakter, hal ini dipengaruhi oleh tema dan pesan yang terdapat pada setiap lagu (Yusman & Suhaili, 2020). Selain itu, partisipasi
dalam musik band berdampak positif terhadap kepribadian dan perkembangan mental siswa
(Widodo & Kholid, 2019). Model ansambel musik juga diketahui sangat efektif dalam meningkatkan kreativitas, estetika, etika, dan kepekaan artistik, serta mendukung pembentukan karakter pada siswa SMP (Riyadi et al., 2009).


Guru perlu memfasilitasi pembelajaran seni musik di sekolah dengan menentukan model pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang dapat dipilih untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar seni musik ialah Pembelajaran Berbasis Proyek yang merupakan pendekatan instruksional dengan berfokus pada melibatkan siswa dalam
proyek yang otentik dan bermakna (Blumenfeld et al., 2011). Dalam pembelajaran musik di SMP dengan model PBL, guru dapat mengikuti beberapa langkah.
Pertama, pilih tema atau proyek musik yang selaras dengan kurikulum dan memungkinkan siswa mengeksplorasi berbagai aspek musik. Ini bisa berupa mengarang sebuah musik, mengeksplorasi genre tertentu, atau menciptakan pertunjukan musik.
Temanya harus cukup luas untuk memungkinkan kreativitas dan eksplorasi.


Kedua, uraikan dengan jelas tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa melalui proyek. Tentukan konsep musik dan keterampilan yang diharapkan dipelajari siswa. Hal ini dapat mencakup pemahaman teori musik, peningkatan teknik pertunjukan, atau pengembangan keterampilan komposisi. Tujuan pembelajaran membantu memberikan fokus yang jelas bagi siswa dan guru.
Ketiga, bagilah siswa ke dalam tim proyek, pastikan perpaduan keterampilan dan minat tersedia di setiap kelompok. Dengan mengorganisir siswa ke dalam tim, mereka dapat memanfaatkan kekuatan satu sama lain, berbagi ide, dan bekerja sama untuk mencapaitujuan proyek. Ini juga mendorong kerja tim dan keterampilan komunikasi.


Keempat, sediakan sumber daya dan bimbingan bagi siswa untuk melakukan kajian tentang tema atau proyek pilihan mereka. Siswa harus memiliki akses ke materi seperti buku, sumber online, dan wawancara ahli untuk memperdalam pemahaman mereka tentang tema yang dipilih. Fase ini mendorong penyelidikan mandiri dan membantu siswa menjadi pembelajar yang lebih mandiri.
Kelima, bimbing siswa dalam mengembangkan rencana proyek yang mencakup pencapaian, tugas, dan tenggat waktu. Ajarkan siswa keterampilan manajemen proyek dengan membantu mereka membuat jadwal dengan tugas dan tenggat waktu tertentu.


Keenam, Implementasi dan Praktek. Berikan siswa waktu khusus untuk melaksanakan rencana proyek mereka, baik itu melibatkan latihan, menulis, atau berlatih. Ini adalah fase langsung di mana siswa terlibat aktif dalam menciptakan musik. Guru harus
memberikan dukungan, umpan balik, dan sumber daya sesuai kebutuhan, sekaligus memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan kreativitas mereka.


Ketujuh, Guru memfasilitasi sesi umpan balik dari siswa dan guru, mendorong siswa untuk merevisi dan meningkatkan pekerjaan mereka. Melalui sesi umpan balik yang konstruktif, siswa dapat menyempurnakan proyek musik mereka, dengan memperhatikanaspek teknis dan artistik. Proses ini mendorong pola pikir berkembang dan ketahanan dalam menghadapi tantangan.


Kedelapan, langkah terakhir ini melibatkan presentasi proyek yang telah selesai dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk memamerkan proyek musik mereka kepada teman sebaya, guru, dan mungkin khalayak yang lebih luas. Ini dapat mencakup pertunjukan, presentasi, atau pameran. Selain itu, dorong siswa untuk merefleksikan pengalaman belajar mereka, mendiskusikan apa yang telah mereka capai dan apa yang mungkin mereka lakukan secara berbeda dalam proyek-proyek selanjutnya.


Dengan mengikuti langkah-langkah berikut, guru dapat menerapkan model Project-Based Learning (PBL) secara efektif dalam pembelajaran musik di SMP guna menumbuhkan kreativitas, kolaborasi, dan pemahaman konsep musik yang lebih dalam
sekaligus membentuk berbagai dimensi karakter siswa, mulai dari kreativitas dan kepekaan
estetika hingga kesadaran etis dan perkembangan mental

Beri komentar :
Share Yuk !