Pro dan Kontra Clouds vs Data Center dalam Sistem Informasi Manajemen

Penulis : Jovialif Arkan, Mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Jenderal Soedirman

Bisnis mengandalkan data untuk hampir semua hal. Apa pun industrinya, akses ke data diperlukan untuk membuat keputusan, mengidentifikasi pola perilaku, menentukan analisis akar masalah, dan banyak lagi. Jadi dalam menjalankan bisnis kita perlu bertanya di mana semua data ini akan disimpan yaitu di Cloud atau di Data Center?

Pada dasarnya cloud dan data center mempunyai fungsi yang sama yaitu menyimpan, memproses, dan mendistribusikan data. Perbedaannya hanyalah pada bentuk fisik dan non fisik. Cloud merupakan bentuk off premise (non fisik) dari penyimpanan data melalui internet. Sedangkan Data Center adalah bentuk on premise (fisik) dari penyimpanan data pada perangkat keras.

Berikut adalah perbandingan Clouds dan Data Center :

1. Keamanan

Saat menggunakan Clouds, pelanggan bergantung pada penyedia mereka untuk menjaga keandalan, keamanan siber, dan aspek penting lainnya dari hosting. Ketersediaan, kinerja, dan persyaratan kepatuhan yang spesifik atau ketat dapat menjadi faktor dalam keputusan untuk menggunakan pusat data yang lebih tradisional.

Baik data berada di tempat atau di cloud, keamanan informasi harus selalu menjadi prioritas utama. Organisasi harus terus-menerus mempertahankan diri dari pelanggaran data sambil melindungi pengetahuan dan catatan kepemilikan.

2. Biaya

Merencanakan dan membangun Data Center melibatkan beberapa pekerjaan yang memakan waktu dan investasi awal yang besar. Ada beberapa biaya tersembunyi, mulai dari pembayaran administrator, hingga tagihan listrik, hingga jam kerja yang dihabiskan untuk mendokumentasikan, berkomunikasi, dan memecahkan masalah pusat data tradisional.

Di sisi lain, cloud biasanya tidak memerlukan investasi awal, dan skema penetapan harga selalu lebih transparan dan langsung daripada memperkirakan biaya pusat data lokal.

Pelanggan membayar penyedia cloud mereka untuk sumber daya yang mereka gunakan, baik daya komputasi atau kapasitas penyimpanan. Ini mengurangi keseluruhan biaya kepemilikan sambil menyederhanakan akuntansi dan perencanaan keuangan. Penyedia juga mengelola dan memelihara pusat data cloud, sehingga tidak perlu khawatir tentang pembaruan perangkat lunak, penyetelan, atau perbaikan selama waktu henti atau padam.

3. Kustomisasi

Clouds sangat dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis, dan secara keseluruhan lebih gesit daripada Data Center. Mengubah sistem di tempat membutuhkan kerja dan, berpotensi, pembelian perangkat keras atau perangkat lunak tambahan. Sementara itu, di cloud, pengguna dapat menyediakan sumber daya komputasi, kemampuan jaringan, dan penyimpanan dengan mengklik tombol.

Penting untuk dicatat, bagaimanapun, bahwa meskipun penyedia cloud mendukung sebagian besar platform komputasi dan penyimpanan, organisasi mungkin memerlukan penyesuaian tingkat tinggi sehingga platform yang sesuai tidak tersedia secara komersial. Akibatnya, beberapa perusahaan lebih memilih untuk tetap menggunakan Data Center saat membangun sistem data yang kompleks atau baru.

4. Skalabilitas

Sumber daya di Cloud sesuai permintaan, dapat diterapkan dengan cepat, dan harganya transparan. Sedangkan penskalaan Data Center tradisional melibatkan perencanaan baru, tantangan baru, dan biaya baru, sementara cloud dapat menskalakan secara otomatis, relatif murah, dan waktu nyata.

Diera Big Data, perusahaan terus-menerus melihat volume dan kompleksitas data mereka yang ada berkembang, serta sering kali menemukan sumber yang sama sekali baru. Skalabilitas cloud membuatnya secara unik cocok untuk membangun aplikasi tahan masa depan, yang disiapkan untuk pertumbuhan data yang berkelanjutan.

Jadi Mana Yang Lebih Baik, Clouds atau Data Center?

Sayangnya, tidak ada jawaban yang mudah untuk pertanyaan ini. Pilihan terbaik adalah yang akan membantu anda mencapai tujuan bisnis dengan sumber daya yang dimiliki (*)

Beri komentar :
Share Yuk !