BANJARNEGARA – Praktisi kesehatan Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara dr Agus Ujianto Msi Med SpB membeberkan segudang manfaat zaitun, daun,buah, maupun ekstrak buah zaitun.
Agus yang juga Direktur RSI Banjarnegara ini menyatakan, daun zaitun bisadimanfaatkan untuk pengobatan infeksi flu secara efektif termasuk mencegah gejala-gejala buruk dari penyakit tersebut.
Baca Juga : Sudah Tahu Manfaat Ekstrak Kunyit? Ini Kata Praktisi Kesehatan
Menurutnya selama ribuan tahun lalu, orang Timur Tengah telah mengetahui semua tentang khasiat obat yang luar biasa dari pohon ini, olea europaea. Pohon zaitun memiliki khasiat penyembuhan yang kuat. “Orang-orang menggunakan daun zaitun untuk infeksi dingin, menyembuhkan batuk, sakit tenggorokan dan bahkan sistitis untuk efek yang luar biasa,” kata Agus yang juga Ketua Perhimpunan Dokter Digital Indonesia (Predigti) ini.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa senyawa aktif dalam daun zaitun yang disebut oleuropein dan asam elenolic memiliki manfaat obat yang fantastis yang dapat melindungi dari berbagai masalah kesehatan. “Zat-zat ini sebenarnya dapat mengganggu patogen yang dapat menyebabkan penyakit dan penyakit dalam tubuh dan ini berarti bahwa sistem kekebalan sangat diperkuat,” tambahnya.
zat-zat tersebut dipercaya mampu memperlambatnya sehingga sistem kekebalan dapat menonaktifkannya dan menghentikan penyebaran penyakit di tubuh.
“Secara keseluruhan, ekstrak daun zaitun telah terbukti memiliki sifat anti-virus, antiseptik, antioksidan dan anti-jamur. Artinya bisa menggunakannya untuk segala macam penyakit yang menimpa keluarga, termasuk kelelahan dan alergi,” terangnya.
Baca Juga : Akupuntur Bisa Jadi Obat yang Efektif untuk Alergi
Dan karena tidak diketahui adanya efek samping atau toksisitas, obat ini diklaim aman untuk anak-anak. Hal ini terkenal untuk membantu tubuh mereka melawan bersin, pilek, dan batuk.
Agus menjelaskan, jika ingin mengonsumsi daun zaitun untuk infeksi pilek atau flu, rekomendasinya adalah meminumnya sebagai bagian dari campuran dari suplemen alami, sehingga dapat memaksimalkan manfaat dari khasiat obatnya. (*)
