Telkomsel Berkolaborasi dengan Jejakin Meluncurkan Program Jejak Karbon

JAKARTA UTARA -Program jejak karbon atau Carbon Offset dilaunching Telkomsel bekerja sama dengan startup Jejakin di Taman Wisata Alam Angke, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Rabu (14/12).

Menjaga Kelestarian bumi dan lingkungan hidup adalah tujuan dari program tersebut.

Menurut Saki Hamsat Bramono, Wakil Direktur Komunikasi Korporat Telkomsel, salah satu bentuk integrasi proses bisnis dengan upaya pelestarian lingkungan di Telkomsel adalah program Carbon Offset.

Saki berharap, program ini akan membuka peluang bagi masyarakat untuk turut serta berkontribusi dan berpartisipasi.

Hadirnya program itu, lanjut dia, adalah untuk menyerap jejak karbon (carbon footprint) yang manusia hasilkan dalam aktivitasnya sehari-hari.

Penggunaan benda elektronik, penggunaan bahan bakar fosil, pengolahan limbah, dan pekerjaan industri merupakan aktivitas yang menghasilkan jejak karbon.

Emisi gas penyebab efek rumah kaca adalah hasil dari jejak karbon. Jika hasilnya berlebihan, Jejak karbon akan menimbulkan kerusakan iklim di masa depan.

Di Indonesia sendiri, emisi gas rumah kaca yang dihasilkan sekitar 1,86 miliar ton karbondioksida ekuivalen. Data tersebut merupakan dari Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dikutip Telkomsel pada 2019.

Salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca secara nasional adalah sektor industri.

Saki mengungkapkan pelaku industri dan seluruh elemen seharusnya melakukan upaya bersama ada mengurangi dampak negatif dari jejak karbon.

Carbon Offset, bagian dari inisiatif Telkomsel Jaga Bumi, dapat diakses pengguna melalui aplikasi MyTelkomsel. Pengguna bisa menukar Telkomsel Poin, setiap 50 poin setara dengan 0,1 pohon atau 2,93 kilogram karbondioksida (CO2). Telkomsel dan Jejakin akan mengadakan penanaman pohon pada setiap kuartal. Pengguna bisa mengisi data dan alamat email untuk mendapatkan laporan berkala soal kontribusi mereka dalam menyeimbangkan jejak karbon. Telkomsel setidaknya mengadakan dua inisiatif untuk lingkungan hidup menjelang akhir tahun.

Sebelumnya, operator seluler itu mengadakan program Waste Management untuk mendaur ulang kemasan kartu perdana dan cangkang kartu SIM berbahan plastik untuk menjadi produk yang bisa digunakan kembali, misalnya penyangga ponsel (smartphone holder). (Ant/ddy/jpnn)

Beri komentar :
Share Yuk !