Produktif di Masa Pandemi, Peluang Rupiah Dari Buah Nipah

CILACAP – Tidak melulu kabar menyedihkan, pandemi COVID-19 bisa juga membuka peluang kegiatan baru yang positif, bahkan menghasilkan keuntungan materi. Seperti di Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampunglaut, Cilacap yang sebagian warganya kini memiliki kesibukan baru mengolah buah nipah, jenis tanaman yang sebelumnya menjadi pengganggu pohon mangrove, guna menjadi cairan pembersih tangan atau dikenal hand sanitizer.

Hari masih pagi ketika Yufita Reni Windi Astuti, warga Dusun Lempong Pucung, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut itu baru saja menuntaskan pembuatan cemilan dari Mangrove.

Reni, panggilan akrabnya selanjutnya beralih dengan kesibukan baru bersama warga lain di kelompok Berkah Rejeki, membuat bioethanol dan hand sanitizer berbahan buah nipah.

“Sudah sebulan kami sibuk dengan pembuatan hand sanitizer dari buah nipah ini,” ujar wanita 29 tahun itu.

Proses pembuatan bioethanol diawali pencacahan untuk penghalusan buah nipah dengan mesin ekstraktor, bantuan dari PT Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap. Dilanjutkan perebusan guna mengeluarkan seluruh ekstrak nipah.

“Setelah itu dimasak selama empat jam, pengepressan dan proses fermentasi dengan beberapa ragi selama 3-4 hari, dan memisahkan bioethanol dengan air. Keseluruhan proses ini memakan waktu sekitar 5 hari sampai jadi,” kata Reni.

Dalam satu hari kelompok ini mampu memproduksi 100 botol hand sanitizer kemasan 60 ml dengan harga jual Rp 15 ribu per botol.

“Kalau anggota kelompok ada sekitar 13 orang. Sedangkan dalam proses produksinya kalau dibutuhkan tenaga lagi, memberdayakan warga lain di luar kelompok. Pemasarannya sementara ini masih di wilayah Cilacap, khususnya Kecamatan Kampung Laut,” kata Reni.

Reni bersyukur, aktivitas ini mampu menambah penghasilan sehari-hari dan meningkatkan pereknomian keluarga.

“Sebelumnya penghasilan sehari-hari hanya Rp 50 ribu. Sekarang dengan adanya kegiatan baru pembuatan bio ethanol dan hand sanitizer menjadi Rp 80 ribu sampai Rp 100 ribu per hari. Kami berterimakasih kepada Pertamina karena bantuan peralatan ini dan pelatihan dari Politeknik Negeri Cilacap yang sangat bermanfaat,” ujarnya.

Unit Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina RU IV Cilacap, Hatim Ilwan menyebutkan, Pertamina bekerjasama dengan Politeknik Negeri Cilacap berinovasi memanfaatkan buah dan nira nipah menjadi bioethanol dan hand sanitizer.

“Potensi pohon nipah yang notabene sebagai tanaman pengganggu sangat tinggi di Kampung Laut. Dari kajian kami ternyata nira buah nipah bisa dimanfaatkan untuk pembuatan bioethanol dan hand sanitizer yang sekaligus bisa membuka peluang baru untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” katanya.

Ditambahkan Hatim, Pertamina RU IV Cilacap tetap berupaya hadir untuk masyarakat dalam kondisi dan situasi apapun, termasuk di masa pandemi saat ini.

“Masa pandemi menjadi saat-saat yang sulit bagi sebagian besar masyarakat. Maka segala upaya yang bermuara pada kebermanfaatan masyarakat untuk tetap bertahan dan produktif, kami dukung sepenuhnya,” pungkasnya. (gin)

Beri komentar :
Share Yuk !