Mendorong Penguasaan Keterampilan Kreatif Pada Peserta Didik Melalui Pembelajaran Prakarya Berbasis Proyek

Oleh:Indah Suwarni, S Pd
Mapel : Prakarya
Sekolah : SMP Negeri 2 Karangmoncol

Pesatnya perkembangan zaman dan teknologi saat ini turut menghadirkan kebutuhan dan permasalahan baru yang perlu dipenuhi dan diselesaikan dalam masyarakat. Diantaranya ialah kesiapan sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan untuk menyelesaikan permasalahan hidup di abad 21 ini.

Pendidikan dianggap menjadi sektor utama dalam mempersiapkan generasi muda untuk dapat memiliki seperangkat kemampuan yang memadai agar dapat memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan permasalahan hidup diera masyarakat modern.

Karakteristik pendidikan yang dibutuhkan saat ini diantaranya ialah berpusat padapeserta didik guna memenuhi ketrampilan abad 21 yang dianggap sebagai kemampuan yang harus dimiliki anak-anak sekarang sebagai bekal di masa depan. Paling tidak ada empat ketrampilan utama yang harus dikuasai peserta didik yaitu : kreativitas, komunikasi, pemikiran kritis, dan kolaborasi, agar peserta didik dapat sukses dalam pekerjaan, kehidupan, dan hidup bermasyarakat global.

Kemampuan kreatif sangat penting bagi siswauntuk mengembangkan keterampilan pemenuhan kebutuhan diri dan menghasilkan ide-ideinovatif (Sun Liu-ping, 2011). Selain itu, kreativitas juga meningkatkan kemampuan siswauntuk dapat melihat peluang baru, menghadapi tantangan, dan beradaptasi secara fleksibel dalam situasi belajar, bekerja, dan kehidupan mereka(Yan Z.etal., 2022).

Ketrampilan-ketrampilan ini harus diintegrasikan ke dalam seluruh mata pelajaran yang ada di sekolah melalui proses belajar dan mengajar yang tepat, termasuk pada pembelajaran prakarya. Pembelajaran prakarya dianggap mampu menumbuhkan kreativitas,memungkinkan siswa untuk mengekspresikan dan memproses perasaan mereka, terutamaketika menghadapi isu-isu yang rumit (Stoll K. et al., 2022).

Melalui pembelajaran prakarya,siswa juga dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, partisipasi, interaksi,dan kemampuan mengambil keputusan, serta menjadikan siswa lebih aktif dalam mencari solusi praktis dalam kehidupan sehari-hari (Rönkkö & Lepistö,2016).

Pembelajaran prakarya disekolah perlu dilakukan dengan orientasi untuk mengembangkan keterampilan peserta didik melalui pengalaman kompleks yang relevan sehingga mereka dapat memecahkan masalah di dunia nyata. Salah satu metode pembelajaran yang dapat mendukung pengembangan keterampilan kreatif adalah melalui pembelajaran berbasis proyek.

Untuk mengimplementasikan pembelajaran prakarya berbasis proyek, guru membutuhkan langkah-langkah khusus. Awalnya guru dapat memfasilitasi pembelajaran prakarya berbasis proyek dengan menentukan salah satu topik, misalnya tentang menjaga kelestarian lingkungan dengan membuat barang fungsional atau dekoratif menggunakan botol bekas.

Tujuan pembelajaran prakarya pada topik ini menekankan kreativitas, daur ulang, dan keterampilan praktis. Kemudian, dorong siswa baik perseorangan maupun kelompok untuk mengumpulkan botol bekas dengan mempertimbangkan ukuran dan warnayang berbeda. Buat daftar bahan-bahan tambahan yang dibutuhkan, seperti cat, perekat, alat pemotong,barang-barang dekoratif,dan pastikan semua sumberdaya yang diperlukan tersedia.

Lakukan sesi curah pendapat dimana siswa mengajukan ide tentang cara memanfaatkan botol bekas.
Idenya bisa beragam mulai dari pembuatan vas, pot tanaman,hiasan bunga, ataupun tempat alat tulis. Ajak siswa membuat sketsa ide-ide mereka,dengan fokus pada desain,fungsionalitas,dan estetika. Langkah ini membantu dalam memvisualisasikan produk akhir dan merencanakan proses pembuatannya.

Kemudian bimbing siswa untuk menulis proposal singkat untuk proyek pilihanmereka. Hal ini harus mencakup konsep proyek, bahan-bahan yang dibutuhkan, langkah-langkah yang akan diambil, dan hasil yang diharapkan. Guru dapat meninjau proposal, berikan umpan balik, dan setujui proyek, serta pastikan proyek tersebut layak dan aman untuk dikerjakan.

Barulah siswa mulai mengerjakan proyek mereka, mengikuti langkah-langkah yang diuraikan dalam proposal mereka. Ingatkan siswa untuk mendokumentasikan setiap tahapan pekerjaan mereka. Pada tahap ini guru berperan memberikan panduan dandukungan berkelanjutan, serta memastikan siswa menggunakan alat dan bahan dengan aman dengan tetap pada jalur tujuan proyek mereka.

Pantau bagaimana siswa menghadapi tantangan atau masalah tak terduga selama proses pengerjaan prakarya, seperti keterbatasan desain atau kendala material.

Ajari siswa untuk menyesuaikan rencana mereka dan menemukan solusi kreatif untuk mengatasi tantangan yang dihadapi. Guru perlu membimbing siswa dalam menyelesaikan proyek mereka, dengan memastikan siswa dapat memenuhi tujuan awal dan standar kualitas produkyang telah ditentukan. Fasilitasi siswa dalam mempersiapkan presentasi produk prakaryamereka, dengan fokus pada proses pembuatan, tantangan yang dihadapi, dan cara mereka mengatasinya.

Adakan sesi dimana siswa merefleksikan pengalaman belajar mereka,mendiskusikan apa yang mereka pelajari dan bagaimana mereka dapat menerapkan keterampilan ini dalam konteks lain.
Guru perlu memberikan umpan balik yang membangunbaik pada proses maupun produk akhir, dengan menyoroti kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan.
Dengan mengikuti langkah-langkah dalam tahap pembelajaran berbasis proyek,siswa akan terlibat dalam proses pembelajaran komprehensif yang dapat meningkatkan kreativitas, keterampilan teknis,dan kemampuan memecahkan masalah, sekaligus menumbuhkan apresiasi terhadap kelestarian lingkungan.

Beri komentar :
Share Yuk !